Surakarta, SMP Negeri 23 – Sebagai sekolah Adiwiyata Provinsi yang berproses menuju ke Sekolah Adiwiyata Nasional, SMP Negeri 23 Kota Surakarta terus mengembangkan inovasi-inovasi sekolah. Salah satu inovasi yang menarik adalah “Teh JAPASE”. Teh yang dibuat dari kombinasi jahe, pandan, dan serai ini memiliki beberapa keistimewaan dan manfaat, antara lain: menghangatkan badan dan menjaga kesehatan.
Sri Kusnani, Ketua Pokja Inovasi Sekolah, menjelaskan bahwa ada lima manfaat kesehatan yang diperoleh jika rutin mengkonsumsi “Teh JAPASE”.
“Teh JAPASE ini memberikan banyak manfaat bagi Kesehatan jika kita rutin mengkonsumsinya. Pertama, Hangat dan Menenangkan. Air rebusan serai dan jahe memberi rasa hangat ketika disesap, serta memberi efek tenang pada tubuh dan pikiran. Kedua, Kandungan nutrisinya dapat meningkatkan kekebalan dan stamina tubuh. Ketiga, Meredakan sakit atau nyeri, antara lain: nyeri haid, nyeri otot, dan sakit kepala. Keempat, Aman untuk pencernaan. Jahe mengurangi gas yang ada di perut. Sedangkan serai memiliki sifat diuretik alami yang membantu mengurangi kelebihan air. Kelima, Memberi aroma dan rasa. Daun pandang memberikan aroma yang khas dan jahe bersifat menghangatkan,” jelas Kusnani.
Kusnanipun memaparkan lebih lanjut tentang tujuan pembuatan “Teh JAPASE”. Menurutnya, ada tiga tujuan yang hendak dicapai.
“Kami merumuskan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam inovasi ini. Pertama, Mengenalkan peserta didik agar mengetahui cara membuat teh dengan tanaman-tanaman yang ada di lingkungan sekitar. Kedua, Melatih peserta didik agar berani mempresentasikan (berbicara) tentang hasil inovasi sekolah kepada masyarakat umum. Dan yang Ketiga, Memiliki perilaku hidup sehat dengan memanfaatkan tanaman-tanaman di sekitarnya,” paparnya.
Ia juga menambahkan informasi tentang alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat “Teh JAPASE”.
“Alat-alat yang digunakan adalah: pisau untuk membersihkan dan memotong bahan. Lalu, telenen sebagai alat potong. Kemudian, Waskom untuk mencuci bahan-bahan yang telah dipotong. Dan Loyang yang digunakan untuk mengeringkan potongan-potongan tersebut,” imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa bahan-bahan yang digunakan adalah jahe, pandan, dan serai.
Tak lupa, ia menguraikan enam langkah atau prosedur pembuatan “Teh JAPASE” tersebut.
“Jika kita ingin membuat “Teh JAPASE”, ada enam langkah yang perlu dilakukan. Pertama, cuci jahe, pandan, dan serai hingga bersih. Kedua, Potong daun pandang seukuran 0,5 cm, lalu jemur selama tiga hari hingga kering. Ketiga, Cuci jahe, lalu potong tipis-tipis, dan jemur hingga kering. Waktu yang dibutuhkan kira-kira satu minggu. Keempat, Ambil batang serai yang sudah dibuang daunnya. Potong tipis, lalu jemur hingga kering. Kelima, Campurkan ketiganya. Keenam, Seduh campuran tersebut dengan air panas, kemudian hidangkan,” pungkasnya.
Lutfi Karunia Sejati, kelas 7 B, menjelaskan bahwa Inovasi “Teh JAPASE” ini memberikan manfaat yang positif bagi guru dan peserta didik jika diimplementasikan (diterapkan).
Jika kita menerapkan pembuatan “Teh JAPASE” ini dengan sungguh-sungguh, maka kita akan memperoleh berbagai macam manfaat. Pertama, Bagi Guru: media pembelajaran dengan menggunakan tanaman yang ada di lingkungan sekitar, dapat mendorong inovasi kelas. Pembelajaran Guru dapat lebih kreatif, inovatif, efektif, dan bermakna. Kedua, Bagi Peserta didik: lebih mudah memahami dan mengerti cara membuat the herbal yang benar dengan memanfaatkan tanaman-tanaman yang ada di sekitarnya. Tentunya, ilmu yang telah didapat tersebut, berguna dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Penulis : Dhama Ady Saputra, S. Pd.
Narasumber : Sri Kusnani, S. Pd. (Ketua Pokja Inovasi Sekolah) dan Lutfi Karunia Sejati (7 B)
Foto : Dokumentasi sekolah